Gunung Guntur, Surga Pendaki yang “Panas” di Garut


“Mau tantangan mendaki gunung berapi aktif dengan medan ‘gundul’ dan panorama spektakuler? Gunung Guntur di Garut jawabannya! Hanya 20 menit dari pusat kota, gunung ini menawarkan pengalaman hiking berbeda dengan dua jalur pendakian: Citiis untuk petualang atau Cikahuripan untuk pemula.”


Sekilas Gunung Guntur

Gunung Guntur adalah gunung berapi kerucut aktif setinggi 2.249 meter dpl yang terletak di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Gunung ini dikelilingi gunung-gunung lain, seperti Gunung Putri, Cikuray, Papandayan di selatan, serta Gunung Masigit dan Parupuyan di barat. Di kaki Gunung Guntur, khususnya di Kecamatan Tarogong Kaler, terdapat banyak hotel dan penginapan dengan fasilitas pemandian air panas yang bersumber dari gunung tersebut.

Gunung Guntur, dengan topografi uniknya, merupakan salah satu gunung berapi yang menarik perhatian. Dari segi geologi, Gunung Guntur tidak berbentuk kerucut tunggal melainkan memiliki beberapa kerucut bekas titik erupsi tua di tengahnya. Dua kaldera, yaitu Kaldera Gandapura di timur dan Kaldera Pangkalan di barat, memperkuat ciri khas gunung ini. Kemiringan lereng Gunung Guntur bervariasi, berkisar antara 2 hingga 75 derajat. Erupsi yang telah terjadi menghasilkan aliran lava bongkah yang masih relatif muda dan tumpang tindih. Sebagian besar punggung gunung terbentuk dari material erupsi eksplosif dan efusif.

Secara vegetatif, Gunung Guntur memiliki keragaman ekosistem hutan. Terdapat kawasan Hutan Dipterokarp Bukit, Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Namun, karakteristik umum Gunung Guntur adalah tanah berpasir yang kurang subur. Hal ini mengakibatkan banyak wilayah, terutama di sekitar puncak, tampak gersang dengan rerumputan ilalang yang mendominasi seperti padang savana. Hanya beberapa tanaman cantigi yang mampu bertahan hidup di puncak. Pohon pinus lebih umum ditemukan tumbuh di lereng Gunung Guntur.

  • Lokasi: Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut (6 km dari kota).
  • Ketinggian: 2.249 mdpl.
  • Keunikan: Gunung berapi aktif dengan medan berbatu dan minim pepohonan—siap-siap keringatan!

Pendakian Seru: Pilih Jalur Favoritmu!

Jalur Citiis (Untuk Si Kuat)

Gunung Guntur, setinggi 2.249 mdpl, populer di kalangan pendaki. Jalur Citiis, jalur resmi yang paling ramai, menjadi favorit. Basecamp terletak di Kampung Citiis, Tarogong Kaler, dilengkapi homestay dan warung makan untuk kenyamanan pendaki.

Perjalanan melalui Jalur Citiis dimulai dengan melewati Curug Citiis, pos pertama sekaligus sumber air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi stok air minum selama pendakian. Sumber air selanjutnya baru ditemukan di Pos 3.

Medan sepanjang jalur ini didominasi jalan menanjak, dengan sedikit lintasan landai di sekitar Pos 2. Rangkaian hutan hijau dan padang rumput luas akan menemani perjalanan pendaki.

Pos 3 menjadi pos terakhir sebelum puncak. Di sini terdapat pos keamanan yang mewajibkan pendaki untuk melaporkan diri pada petugas. Pos ini juga berfungsi sebagai lokasi berkemah bagi mereka yang ingin melakukan summit attack.

Waktu tempuh pendakian melalui Jalur Citiis berkisar 9 jam, tergantung kecepatan dan kondisi fisik setiap pendaki.

Jalur Citiis:

  • Medan: Tanjakan ekstra, tapi ada Curug Citiis sebagai spot istirahat.
  • Fasilitas: Lengkap! Ada homestay, warung, dan area kemah di Pos 3.
  • Waktu tempuh: ±9 jam.

Jalur Cikahuripan (Ramah Pemula)

Pendakian melalui Jalur Cikahuripan menawarkan alternatif menarik bagi para pendaki, terutama bagi pemula yang mencari medan lebih landai dibandingkan jalur populer lainnya seperti via Citiis. Basecamp Cikahuripan terletak di Desa Tanjung Karya, dengan jarak tempuh ke puncak relatif lebih pendek sehingga menghemat waktu.

Sepanjang perjalanan, pendaki akan melewati empat pos sebelum mencapai Puncak. Jarak antar pos cukup dekat, berkisar antara 30 menit hingga 1 jam berjalan kaki. Hal ini memungkinkan para pendaki untuk langsung mendirikan tenda di puncak.

Jalur Cikahuripan dimulai dari area kebun sayur milik warga setempat. Kondisi medan umumnya berupa tanah berpasir yang penuh kerikil. Di Pos 1 dan Pos 2 terdapat shelter yang dapat dimanfaatkan untuk beristirahat sejenak.

Jalur Cikahuripan:

  • Medan: Landai, cocok untuk pendaki pertama kali.
  • Bonus: Langsung bisa kemah di puncak!

Harga Tiket & Jam Buka

Untuk memulai petualangan di Gunung Guntur, pengunjung diwajibkan mendaftar dengan biaya tiket pendakian yang sangat terjangkau, yaitu Rp10.000,- per orang. Selain tiket pendakian, terdapat biaya tambahan untuk parkir kendaraan bagi pengunjung yang ingin berkemah di gunung.

Jam Operasional:

Pendaftaran pendakian biasanya dibuka mulai pagi hingga sore hari. Gunung Guntur sendiri terbuka untuk umum selama 24 jam. Namun, waktu terbaik untuk mendaki adalah sebelum pukul 6 pagi dan setelah pukul 3 sore guna menghindari terik matahari siang.

  • Tiket pendakian: Rp10.000/orang (super terjangkau!).
  • Parkir: Rp5.000–Rp20.000 (tergantung kendaraan).
  • Waktu terbaik: Datang sebelum jam 6 pagi atau setelah 3 sore untuk hindari panas terik.

Pesona Puncak: “Semeru-nya Jawa Barat”

Dari puncak, kamu bisa lihat:

  • Sunrise di timur, sunset di barat (meski agak terhalang tebing).
  • Gunung tetangga: Galunggung, Ciremai, sampai Papandayan!
  • Malam hari: Gemerlap lampu Kota Garut jadi pemandangan romantis.
    (Deskripsi lebih hidup, memancing imajinasi)

Gunung Guntur dikenal dengan keindahan alamnya yang serupa dengan Gunung Semeru. Hal ini menjadikan gunung ini sering dijuluki sebagai “Semerunya Jawa Barat”. Puncak Gunung Guntur terdiri dari beberapa bukit yang diberi nama Puncak 1, 2, 3, dan 4.

Kondisi tanah di puncak Gunung Guntur berpasir, mirip dengan kondisi di Gunung Semeru. Keunikan lain dari Gunung Guntur adalah panorama spektakuler yang ditawarkannya. Saat cuaca cerah, pendaki dapat menikmati pemandangan beberapa gunung ikonik seperti Gunung Galunggung di sisi timur, Gunung Ciremai di sebelah kiri Galunggung, dan Gunung Cikuray di sisi selatan.

Di malam hari, gemerlap lampu Kota Garut terlihat jelas dari sisi selatan. Tak jauh dari Cikuray, megahnya Gunung Papandayan juga dapat dinikmati. Karena area puncaknya terekspos ke arah timur dan selatan, pendaki dapat menyaksikan keindahan matahari terbit dan terbenam dengan sempurna.


Wisata Pendukung

  • Sabda Alam Waterpark: Pemandian air panas setelah mendaki.
  • Kamojang Ecopark: Alternatif wisata alam dengan udara sejuk.
  • Cipanas: Kuliner khas Garut + penginapan nyaman.

Kawasan kaki Gunung Guntur menyimpan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Sebagai gunung berapi aktif, Gunung Guntur dianugerahi sumber air panas yang melimpah, menjadikan daerah sekitarnya surganya pemandian air panas dan penginapan.

Cipanas, dengan keindahan alam dan pemandian air panasnya, serta Sabda Alam, yang menawarkan pengalaman liburan menyegarkan, adalah destinasi wisata populer di kawasan ini, terutama bagi wisatawan dari Jakarta. Berbagai hotel dan penginapan tersedia untuk menunjang kenyamanan pengunjung.

Di sisi barat Gunung Guntur, terdapat Kamojang yang semakin populer sebagai alternatif wisata Cipanas. Dalam beberapa tahun terakhir, Kamojang mengalami peningkatan jumlah pengunjung. Kehadiran spot wisata seperti Tirta Anyar, Kamojang Ecopark, dan Kamodjan Fillage menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang mencari pengalaman alam yang berbeda.


Tips Pendakian

  • Bawa tabir surya & air minum ekstra—medan terbuka bikin cepat dehidrasi!
  • Hindari barang berharga berlebihan (ada isu pencurian di jalur pendakian).
  • Manfaatkan sumber air di Pos 1 & 3 untuk isi ulang.

Fakta Unik

  • Mitos: Konon banyak pendaki hilang misterius, tapi selalu ditemukan selamat.
  • Sejarah: Pernah jadi gunung paling aktif di Jawa pada 1800-an!

“Gunung Guntur buktiin kalau Garut nggak cuma soal pantai dan dodol! Yuk, tandai kalender buat petualangan seru ke salah satu wisata alam terbaik di Kabupaten Garut ini!”


admin
admin

I am me and no one else should tell me
how to be me.

Articles: 65

Tinggalkan Balasan